Selasa, 10 Juli 2012

Mengkonfigurasikan Routing Dinamis dengan EIGRP

Konfigurasi RIP  dengan konfigurasi EIGRP. Kenapa harus dengan EIGRP? ya jawabannya adalah karena kalau routimg dinamis dengan RIP banyak sekali kelemahaannya. Kelemahanya apa ? Kelemahannya yaitu:

  • Karena dalam menentukan route terbaik menggunakan perhitungan lompatan  maka serimg tidak akurat untuk network besar/rumit.
  • maksimal lompatan router cuma 15 lompatan
  • Selalu memperbaharui routing informasi terus menerus meskipun tidak ada perubahan network dan itu membutuhkan banyak bandwith
  • kovergennya lama atau rooting loop
 Dan untuk solusinya yaitu menggunakan Routing EIGRP. yang mempunyai banyak kelebihan yaitu :

  •  Waktu convergence yang cepat.
  •  Maksimal lompatan Router sampai 250
  •  Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)
  •  Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing dalam pesan Update, EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network (mis: ada network yang down)
  •  Mendukung multiple protokol network
  •  Desain network yang flexible.
  •  Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara multicast dan tidak membroadcastnya.
  •  Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
  •  Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
  •  Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.

untuk kali ini saya akan memberikan contoh cara mengkonfigurasikan Routing Dinamis dengan EIGRP dengan packet tracer, seperti gambar di bawah ini:





Untuk langkah Pertama konfigutrasikan dahulu IP Fast Ethernet dan IP Serial pada Router 0 seperti dibawah ini :


Router#configure terminal
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser2/0
Router(config-if)#ip add 172.16.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit


Langkah ke Dua konfigutrasikan juga IP Fast Ethernet dan IP Serial pada Router 1 seperti di bawah ini :


Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 172.16.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int ser3/0
Router(config-if)#ip add 172.16.20.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Langkah ke Tiga, masuk pada konfigurasi Roter EIGRP, yang pertama pada Router 0 seperti di bawah ini


Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 172.16.10.0 0.0.0.255
Router(config-router)#network 172.16.20.0 0.0.0.255
Router(config-router)#exit

Langkah ke Empat, masuk pada Router 1 untuk konfigurasi Router EIGRP selanjutnya, seperti di bawah ini:


Router(config)#router eigrp 10
Router(config-router)#network 172.16.30.0 0.0.0.255
Router(config-router)#network 172.16.20.0 0.0.0.255
Router(config-router)#exit

* angka "10" pada konfigurasi Router EIGRP adalah  Autonomous System (AS) atau AS number. AS number ini bebas mau menggunakan angka berapa saja, yang penting antara Router 0 dan Ruoter1 sama angkanya.

Langkah ke Lima merubah IP pada PC0 dan PC!:

Pada PC0 :

IP Adreess : 172.16.10.10
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway: 172.16.10.1

 Pada PC1 
:
IP Adreess : 172.16.30.30
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway: 172.16.30.1

Langkah ke Enam yaitu test konfigurasi Router EIGRP apakah sudah terkoneksi dengan benar dengan cara di Ping-kan antar PC yang terhubung kalau seperti gambar di bawah ini berarti router sudah terkoneksi dengan benar :

PC0 ke PC1


  
 PC! ke PC0 :



Rabu, 25 April 2012

Dinamisrouter



Hi, readers ...

Selamat membaca lagi pada blog sederhana ini , guna melengkapi tugas kuliah di Stmik Widya Pratama Pekalongan . Kali ini saya akan membahas tentang Setting Router secara dinamis yaitu menggunakan Router RIP dan versi yang saya pakai adalah versi 2. Sebenarnya konfigurasi Router Dinamis ini lebih mudah dari pada Router Statis lho ... jadi jangan bingung dulu ...

Berdasarkan dari berbagai sumber saya akan membahas sedikit tentang Router RIP.



Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997)



versi pada Router RIP :

RIP versi 1

Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.

RIP versi 2

Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.
Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang menggunakan siaran unicast. Alamat 224.0.0.9 ini berada pada alamat IP versi 4 kelas D (range 224.0.0.0 - 239.255.255.255). Pengalamatan unicast masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus. (MD5) otentikasi RIP diperkenalkan pada tahun 1997. RIPv2 adalah Standar Internet STD-56.

RIPng

RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya. Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah:
  • Dukungan dari jaringan IPv6.
  • RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router itu, pada saat itu, seharusnya menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi.
  • RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPng tidak;
  • RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route .
Batasan
  • Hop count tidak dapat melebihi 15, dalam kasus jika melebihi akan dianggap tidak sah. Hop tak hingga direpresentasikan dengan angka 16.
  • Sebagian besar jaringan RIP datar. Tidak ada konsep wilayah atau batas-batas dalam jaringan RIP.
  • Variabel Length Subnet Masks tidak didukung oleh RIP IPv4 versi 1 (RIPv1).
  • RIP memiliki konvergensi lambat dan menghitung sampai tak terhingga masalah.

ya mungkin sekilas informasi dari wikipedia tersebut cukup menjelaskan alasan mengapa router rip dapat digunakan dalam jarikan khususnya jaringan yang tergolong kecil, karena router rip memiliki batasan HOP loncatanya itu mengapa jaringan yang sangat besar tetap akan menggunakan konfigurasi IP statis seperti tutorial sederhana yang saya buat disini

Ok langsung pada Soal di tugas berikutnya :


untuk tahap pertama yaitu kita analis dulu paket tracer yang saya kerjakan di atas.

Alat dan bahan :

- 3 buah router
- 2 buah pc
- 2 buah kabel cross
(mengapa menggunakan kabel cross ? jawabannya karena router itu sebenarnya adalah mini komputer, router mempunyai element-element penting yang ada pada komputer, untuk diingat yaitu kabel yang digunakan oleh hardware yang sama/ sejenis kita menggunakan kabel cross , kecuali bila kita melewati switch / hub antara PC dengan router kita harus menggunakan kabel straight)
- 2 buah kabel serial

Network yang di pakai pada tugas tersebut adalah :
- network 10.1.0.0
- network 10.2.0.0
- network 10.3.0.0
- network 10.4.0.0
(keterangan network pada interfacenya bisa di lihat pada gambar di atas)

catatan : IP yang dipakai pada network diatas adalah IP kelas A sehingga apabila ketika kita mengkonfigurasikan router dengan Subnetmask yang Default (255.0.0.0 "subnetmask kelas A") akan terjadi konfllik dengan keterangan overlap IP address, untuk itu kita harus memberikan subnet yang bukan defaultnya agar tiap network terdapat perbedaan penggunaan hostnya , atau bisa kita katakan menjadi beda network pada IP kelas A

tahap yang kedua adalah pasangkan semua kabel pada slot interfacenya

setelah semua terpasang dengan bagus , kita mulai kepada konfigurasi router dinamis

yang pertama setingan pada Router_A :

Router>ena
Router#conf t
Router(config)#hostname Router_A
Router_A(config)#inter fa0/0
Router_A(config-if)#ip add 10.1.0.1 255.255.255.0
Router_A(config-if)#no shu
Router_A(config-if)#exit
Router_A(config)#inter ser2/0
Router_A(config-if)#ip add 10.2.0.1 255.255.255.0
Router_A(config-if)#clock rate 64000
Router_A(config-if)#no shu
Router_A#wr mem
Building configuration...
[OK]




Konfigurasi Router RIPnya

Router_A#
Router_A#conf t
Router_A(config)#router RIP
Router_A(config-router)#ver
Router_A(config-router)#version 2
Router_A(config-router)#network 10.1.0.0
Router_A(config-router)#network 10.2.0.0
Router_A(config-router)#end
Router_A#wr mem
Building configuration...
[OK]
Konfigurasi pada Router_B :


Router>ena
Router#conf t
Router(config)#hostname Router_B
Router_B(config)#inter ser2/0
Router_B(config-if)#ip add 10.2.0.2 255.255.255.0
Router_B(config-if)#no shu
Router_B(config-if)#exit
Router_B(config)#inter ser3/0
Router_B(config-if)#ip add ser3/0
Router_B(config-if)#ip add 10.3.0.1 255.255.255.0
Router_B(config-if)#clock rate 64000
Router_B(config-if)#no shu
Router_B(config-if)#end
Router_B#wr mem
Building configuration...
[OK]
Konfigurasi Router RIP nya

Router_B#
Router_B#conf t
Router_B(config)#router rip
Router_B(config-router)#version 2
Router_B(config-router)#network 10.2.0.0
Router_B(config-router)#network 10.3.0.0
Router_B(config-router)#end
Router_B#wr mem
Building configuration...
[OK]
Konfigurasi pada Router_C :


Router>ena
Router#conf t
Router(config)#hostname Router_C
Router_C(config)#inter ser2/0
Router_C(config-if)#ip add 10.3.0.2 255.255.255.0
Router_C(config-if)#no shu
Router_C(config-if)#
Router_C#end
Router_C#conf t
Router_C(config)#inter fa0/0
Router_C(config-if)#ip add 10.4.0.1 255.255.255.0
Router_C(config-if)#no shu
Router_C(config-if)#end
Router_C#wr mem
Building configuration...
[OK]




Konfigurasi Router RIP nya

Router_C#conf t
Router_C(config)#router rip
Router_C(config-router)#vers
Router_C(config-router)#version 2
Router_C(config-router)#network 10.3.0.0
Router_C(config-router)#network 10.4.0.0
Router_C(config-router)#end
Router_C#wr mem
Building configuration...
[OK]
Nah , selesei sudah kita membuat konfigurasi dinamis pada Tugas kali ini , untuk versi paket tracernya bisa di download disini


Untuk ss pingnya :





Sekian percobaan pembuatan tutorial konfigurasi dinamis Router kali ini , dapat melengkapi tugas saya, terimakasih